Sunday, February 2, 2014

Oncor Kodok

Taukah sahabat semua apa itu oncor?




[caption id="" align="alignright" width="213"] Oncor - sumber : Wayah Bagelen[/caption]

Oncor itu artinya obor, biasanya kalau di desa oncor ini terbuat dari bambu. Eh sebenarnya kalimatku tadi agak janggal ya. Kenapa harus diberi penekanan di desa? Emangnya di kota ada orang pake obor ;)


Nah, kalau oncor kodok itu artinya obor yang digunakan untuk mencari kodok di sawah. Duluuu... itu duluuuu, semasa sawah masih luar terbentang di sekitar rumah kita. Berbahagialah yang masih bisa menikmati sawah dalam satu jarak pandang dari kediaman. Kalau di dekat rumahku kini hanya ada rumah, rumah dan rumaaaahh... Luar biasa perkembangan populasi manusia ya?




[caption id="" align="alignleft" width="209"] Headlamp - sumber : Tmart.com[/caption]

Eh, ini sebenarnya mau ngomongin apa sih, dari oncor sampai ke populasi segala :D  Sebenarnya tadi aku terinspirasi oncor gara-gara melihat satu foto lucu. Foto sinang alias anak lanang. Dia sedang gemar bermain dengan segala sesuatu yang dimiliki ayahnya, termasuk yang satu ini :


Apa itu? Namanya head lamp, dulu paling sering lihat saat alat ini dipakai oleh sedulur-sedulur yang sukanya kelayapan turun ke gua-gua bawah tanah. Sebenarnya bukan hanya untuk mereka sih, siapa saja bolehlah menggunakan si head lamp ini. Membebaskan kedua tangan yang bergerak saat lampu mati, karena tak harus salah satu tangan memegang senter. Pencinta alam sampai montir pun sangat terbantu dengan keberadaan alat ini.


Lantas, apa yang spesial dari postingan tentang head lamp tadi? Nggak ada. Aku hanya terkekeh geli saat head lamp yang wajar saja dikenakan oleh orang dewasa ini tampak 'ngrukupi' kepala anak lelakiku yang baru berumur 4 tahun :D  Apek nggolek kodhok nangndi Nang? (mau cari kodok kemana Boy?)




[caption id="attachment_231" align="aligncenter" width="354"]Faris dan 'oncor kodok'nya Faris dan 'oncor kodok'nya (25-1-2014)[/caption]

1 comment: