Friday, March 25, 2016

Bahagianya bisa Bermain dengan Bebas



"Bu, masak aku kudu belajar terus nih, kapan mainnya donk...."

Begitulah saat Kakak yang sebentar lagi bakalan ujian kelulusan SD mengeluhkan dirinya yang sedang lelah lahir dan batin. Berbagai try out ujian diikutinya untuk ketiga mata pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia. Ibarat sedang makan mungkin Kakak sudah eneg gitu ya dengan menu itu-itu melulu

Namun apa daya ya Kak, tantangan untuk menuju jenjang pendidikan berikutnya nggak kenal kompromi. Mau bosen ataupun tidak Kakak tetap harus belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal agar nantinya saat ujian sudah siap bertarung.

Kadang kasihan juga sih harus memaksa Kakak untuk belajar ala lari marathon gitu, tiada henti. Kakak hanya bermain dengan teman-temannya sepulang sekolah (kira-kira selama 1 jam) dan selepas mengaji pukul 17.00 hingga jelang Maghrib. Selewat dari itu Kakak sudah harus masuk peraduan untuk belajar kembali.

Makanya nih jadi mikir gimana caranya agar Kakak tidak berkelanjutan gundah gulananya ;) Namanya juga masih anak-anak ya, hak bermainnya tetap harus dipenuhi.



"Yuk Bu kapan-kapan kita ke Lawang Sewu. Refreshing dulu dong, pyusing pala Barbie nih Bu."

Hahahahaa... ada-ada saja nih Kakak, pinter banget alasannya untuk mengajak jalan-jalan. Tentu saja Ayah, Ibu dan Adek setuju dengan usul Kakak ini. Jalan-jalan, refreshing, sekaligus belajar sejarah loh dengan berkunjung ke salah satu landmark kota Semarang ini.

Lawang Sewu dulunya dipergunakan sebagai kantor perkeretaapian pada jaman kolonial Belanda. Oleh pemandu yang saat itu mendampingi kami, Kakak mendapatkan banyak informasi seputar kecanggihan bangunan ini dalam tata arsitekturnya. Meski dibangun pada jaman baheula, para arsitek Belanda telah merancang bangunan ini dengan sempurna, mulai dari tata letak masing-masing gedung, sistem pendingin ruangan (bukan pakai AC loh yaaaa) maupun instalasi perairannya.

Kakak dan Adek senang sekali dengan acara jalan-jalan yang sekaligus menambah wawasan ini. Meskipun Semarang panasnya luar biasa dan bikin keringat mengalir deras, anak-anak tetap ceria. Ibu juga nggak khawatir nih dengan kesehatan Kakak dan Adek karena sudah membekali mereka dengan perlindungan terbaik.

Selain nutrisi dan cairan yang cukup, Ibu juga telah membekali mereka dengan perlindungan yang mantap. Perlindungan apa tuuuuhh...

Tau nggak nih kalau sekarang kuman telah berevolusi dengan cepat dan kuat akibat perubahan demografi yang terjadi. Bakteri makin memperkuat dirinya dalam menghadapi sistem imun manusia. Makin banyak saja penyakit yang muncul akhir-akhir ini kaaaan... Mau tidak mau kita juga akhirnya menyadari bahwa kuman itu tidak tinggal diam. Dia bakalan terus mengincar tubuh manusia untuk dijadikan tempat persinggahan.

Nggak mau dong ya bila kuman ini sampai menempel ke tubuh anak-anak tercinta. Nah, Ibu sudah punya persiapan nih untuk melawan kuman jahat itu. Sekarang kan sudah ada sabun anti kuman yang handal. Meski penggunaannya cukup satu tetes, keampuhan Lifebuoy Clini-shield10 ini dalam melindungi tubuh tak diragukan lagi.

mandi yuuukk pake Lifebuoy Clini-shield10


Suka stress nggak sih saat sabun keluarga yang kita gunakan cepat habis? Diiihh... Ibu mengalami hal ini juga loh. Kakak dan Adek tuh tukang ngabisin sabun. Sepertinya mereka berdua hobi bermain sabun saat mandi. Apalagi bila disediakan sabun cair, walaaahh... nuangin ke sponsnya sampe habis banyaaakkk banget. Maunya ngirit loh Ibu nyediain sabun cair begitu, eh nggak taunya malah jadi boros banget deh.

Untungnya Lifebuoy Clini-shield10 ini berwujud sabun shower gel. Konsentrat gelnya siap memberikan perlindungan untuk seluruh keluarga dalam menghadapi kuman jahat tadi. Hanya dengan 1 tetes saja tubuh kita telah mendapatkan 10x perlindungan lebih baik dari kuman penyebab penyakit.



Kok bisa pakai cuma 1 tetes saja? Iya, bentuknya yang berupa shower gel konsentrat (lebih pekat dari sabun cair biasa) membuat penggunaannya tidak boros, cukup sedikit saja. #CukupSatuTetes




Meski hanya setetes, busanya banyak looohhh... Saat mandi anak-anak jadi riang gembira karena selain aroma Lifebuoy Clini-shield10 yang menyegarkan, sensasi busa mandinya juga terasa banget. Ibu juga bahagia karena sekarang sabun mandi tidak cepat habis lagi. Cukup satu tetes kan sekali mandi, jadi ya irit deh.

Salah satu kelebihian sabun yang satu ini adalah bentuknya yang mudah dibawa kemana-mana dan tak gampang mbleber. Gel padatnya membuat Lifebuoy clini-shield10 ini tak gampang tumpah. Dibawa pergi kemana saja ya oke oke saja. Bahkan saat seharian berada di luar rumah, waktu kami sekeluarga jalan-jalan ke Magelang dan sekitarnya, kulit anak-anak terlindungi dari kuman karena bawa sabun keluarga yang kekinian ini. Badan apek, kecut dan berkuman? Wohooooo.... enggak dong. Lihat dulu gaya Kakak dan Adek waktu mengamati Gunung Merapi ya :)

Tetap terlindungi saat mengamati Gunung Merapi di Ketep Pass


Adek suka dengan yang aroma Fresh warna hijau, sedangkan Kakak lebih memilih yang merah. Oke deh, mau hijau ataupun merah yang penting kalian terlindungi dan makin jauh dari serangan penyakit. Asyik kan ya saat seluruh keluarga bisa tetap sehat dabn menikmati aktivitas sehari-hari tanpa takut kuman.

Ayo Nak, bermainlah dengan bebas karena sejatinya playing is learning. Tetaplah bahagia dan ceria menikmati masa kanak-kanakmu yang tak akan mungkin terulang kembali.

Dan bagi para ibu di seluruh muka bumi ini, apa lagi yang bisa kita berikan kepada anak-anak kita tercinta selain kasih sayang dan perlindungan menyeluruh? Mulai dari sekarang biasakan yuk hidup sehat dengan melindungi keluarga tercinta. Coba saja inovasi perlindungan terbaru dari Lifebuoy clini-shield10 agar keluarga terlindung dari kuman penyakit.

Mencegah lebih baik daripada mengobati


bersepeda bersama dan bergembira

20 comments:

  1. Alhamdulillah, ibu cerdas anak-anak sehat dan tetap ceria serta siap beraktifitas

    Salam kenal dan sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga ;) Iya bener, anak yg sehat dan ceria itu harta yg tak ternilai harganya

      Delete
  2. Kapan yuuuk mas Faris mba vivi jalan bareng Thifa Hana

    ReplyDelete
  3. Saya juga pakai sabun itu
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
  4. Mau dong diajak ke Lawang Sewu sama kakak dan adek :D

    ReplyDelete
  5. mandinya gak dilawang sewu kan ya hehehe. Kata mbak uneik baca..baca...yang bener :-D .
    Faris di lawang sewu naik lokomotif nanti ibunya jadi masinis yaaaa

    ReplyDelete
  6. pastinya anak2 sukak pake sabun lifebouy yang praktis dan higinies termasuk duo renyah :)

    ReplyDelete
  7. kek Faiz saja, kalau diminta belajar, terus mainnya kapan? terus makannya kapan, helaaah

    ReplyDelete
  8. Lama-lama kok jadi suka sama Faris. Cakep meskipun lama dipandang #eh salah fokus

    Btw, saya juga penasaran nih sama si Satu Tetes...

    ReplyDelete
  9. Seru ya kalo mandi pake lifebuoy clini shield 10.. busanya mumpluk hehehhr...

    ReplyDelete
  10. Waahh..ibu cerdas...anak2 ttp hepi main tanpa takut kuman yah..kapan2 intan main bareng sama kakak donggg

    ReplyDelete
  11. Waahh..ibu cerdas...anak2 ttp hepi main tanpa takut kuman yah..kapan2 intan main bareng sama kakak donggg

    ReplyDelete
  12. bisa nih di coba buat amira, dia kan suka boros kalo mandi sendiri sabunnya maunya yang busanya banyak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini kurang cocok klo buat bayi lho Ade. Amira umur berapa?

      Delete
  13. aku seneng bngt liat anak yang riang gembira itu

    ReplyDelete
  14. dengan lifebuoy anak-anak jadi tidak takut terkena kuman saat bermain. membantu banget info di atas.

    ReplyDelete
  15. Ayo Nak, kita bermain. Bermain itu baik. Pengen ikut ngeker sama anak2 itu. Kok asyik yo

    ReplyDelete
  16. wah wah bu uniek memang ibu yang luar biasa. Memperhatikan hal2 kecil memang sangat penting dalam mendidik anak

    ReplyDelete
  17. Wuah duo krucil mak Uniek ini asyik banget, rukun ya.
    Aku suka yg warna merah sabun lifebuoynya :)

    ReplyDelete
  18. waaah suka outing juga nih kakak2...
    sama kyk trio krucilsku...serunya kalau main di luar rumah

    ReplyDelete