Saturday, July 11, 2020

Gembrot, Kuliner Semarang yang Tak Boleh Dilupakan


Mau gembrot?

Ndak usah tersinggung dulu laaah.. ini gembrot yang Ibu maksud bukan kondisi tubuh yang subur makmur ya. Gembrot ini makanan khas Semarang yang jadul banget. Bahkan saking jadulnya, banyak orang Semarang sendiri yang enggak tau apa itu Gembrot. 

gembrot makanan khas semarang

Coba ya Ibu tanya, para ayah, bunda, om, tante dan kakak-kakak yang tinggal di Semarang kenal dengan masakan khas ini?

Untung aja nih keluarga BocahRenyah masih familier dengan masakan yang satu ini. Sejak kecil Ibu sudah terbiasa dimasakkan oleh Uti lauk yang sederhana dan sedap banget rasanya ini.

Penasaran yaaa... dari tadi nulis Gembrot mulu tapi enggak dijelasin sama sekali seperti apa bentuknya. Hehehe... sabar yaaa.

Pada dasarnya, Gembrot ini termasuk masakan jenis lauk yang dibungkus daun pisang. Bahan dasarnya kurang lebih sama dengan Botok. Botok asli yang dari parutan kelapa muda lho yaaa... bukan botok modifikasi seperti sekarang. Kan banyak tuh sekarang ditulis botok tahu, botok telur asin, dan lain-lain.

Yang membuat Gembrot ini berbeda adalah penggunaan tanaman khusus yang membuat rasa masakannya berbeda. Gembrot terbuat dari campuran kelapa muda dengan Daun Sembukan. Bagi yang belum tahu apa itu Daun Sembukan, bisa banget ya mencari informasinya di mesin pencarian.

Sebagai tanaman herbal, Daun Sembukan ini memiliki manfaat untuk mengobati gangguan di perut. Biasanya kalau perut begah dan tak bisa buang angin, mengonsumsi daun yang satu ini dijamin beres masalahnya. Eits... pastikan kalau pas membereskan urusan buang angin menjauh lho yaaa dari orang lain. πŸ˜€

Nah, berkaitan dengan fungsi Daun Sembukan yang bisa melancarkan kentut tadi, ada sebagian orang yang menyebutnya Daun Kentut. Boleh deh dicatat, nama ilmiah daun ini adalah Paederia foetida.

Emang si Sembukan ini tumbuhnya di mana sih, kok kayaknya banyak orang yang tidak tahu akan keberadaannya?

Biasanya, Daun Sembukan tumbuh menjalar di pagar dan tembok. Di rumah BocahRenyah nih kebun belakang kan masih menggunakan pagar kayu. Nah, daun berwarna hijau ini tumbuh aja gitu melilit pagarnya. Anu... bukan pagar makan tanaman lho ya. πŸ˜€

bahan masakan tradisional khas semarang
Daun Sembukan, foto source : idntimes.com

Bagi yang belum pernah melihat seperti apa Daun Sembukan, bisa lihat foto di atas ya. Sementara Ibu pinjam dulu dari google karena di rumah udah habis dipanen daunnya, lupa belum difoto. Ntar kapan-kapan kalau udah rimbun lagi, bakalan di-update deh fotonya. 

Lalu cara memasaknya gimana?


Resep Gembrot, Lauk Bungkus Daun Pisang Khas Semarang


Sebelum memasak, pastikan dulu Daun Sembukan sudah dirajang tipis-tipis dan dicuci dengan menggunakan air garam. Misalkan moms memiliki telapak tangan yang sensitif, sebaiknya gunakan sarung tangan plastik. Rada celekit-celekit gitu efeknya di kulit.

Itulah mengapa daun sembukan ini harus dicuci menggunakan air garam dan diremas-remas beberapa saat. Ya supaya tidak gatal saat dikonsumsi. Bagi yang biasa mengolah daun lumbu, nah persis seperti itu ya. Remas-remas teruuuss... biar aman nanti ketika dimakan, enggak bikin gatal tenggorokan.

Oya, berhubung Daun Sembukan ini juga terkenal dengan nama Daun Kentut, maka aromanya ketika dirajang pun serupa kentut. Tapi yakin deh, ketika sudah jadi masakan, nggak ada lagi sensasi aromanya yang seperti itu. Yang ada hanya cita rasa makanan tradisional yang tak akan terlupakan. 

Yuukk bisa dicoba dengan resep sederhana berikut ini:

Resep Gembrot


Bahan
100 lembar Daun Sembukan (dikira-kira saja kalau ga bisa ngitunginnya)
½ butir kelapa muda, parut
5 butir bawang merah
3 butir bawang putih
5 buah cabe merah keriting (sesuaikan dengan selera)
1 sdm ketumbar
3 lembar daun jeruk
½ papan tempe bosok, kukus dahulu 
Cabe rawit, sesuaikan jumlahnya
Daun salam
Daun pisang dan lidi untuk membungkus

Catatan : tempe bosok atau tempe yang sudah over processed ini syarat wajib untuk bikin Gembrot. Without it, Gembrot yang kita bikin bakalan failed rasanya. Tapi ingat, harus dikukus dulu ya. Kalau enggak, nanti seluruh masakan bakalan berasa sengir/getir. 

Cara memasak:
  1. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe merah dan ketumbar.
  2. Campur kelapa, Daun Sembukan, daun jeruk dan tempe bosok. 
  3. Tambahkan bumbu halus ke dalam campuran kelapa tadi.
  4. Siapkan daun pisang, letakkan daun salam terlebih dahulu di atasnya.
  5. Taruh sesendok adonan Gembrot ke atas daun salam. Beri cabe rawit di atasnya. Semat ujung daun pisang dengan lidi sehingga membentuk seperti kemasan pepes.
  6. Kukus selama kurang lebih 30 menit
Jadi deeeh.... Gembrot bisa disantap gitu aja dengan nasi hangat. Kalau orang Jawa bilang, udah nglawuhi (lauk yang bisa bikin kita lahap makan). 

Bagi penyuka sensasi rasa masakan bakar, Gembrot tadi bisa juga dipanggang ya di atas teflon. Aroma gosong di daun pisang bakalan haruuuummm banget. 

gembrot kuliner khas semarang

Nah, bentuk akhirnya setelah dibakar akan tampak seperti foto ini. Kira-kira bisa membayangkan cita rasa kuliner Indonesia khas Semarang ini kah, Moms/Dads/Aunties/Uncles?

Bagi yang mungkin sama sekali tidak tahu tentang Daun Sembukan, bisa saja di daerah lain menyebutkannya dengan istilah yang berbeda. Coba dong bagi komentar di kolom komentar, kira-kira di daerah Moms/Dads & Uncles/Aunties ada daun yang seperti itu apa enggak. 

Atau punya resep masakan khas daerah yang serupa dengan Gembrot inikah? 


64 comments:

  1. hmm kebayang deh itu aroma daun bakarnya, jadi nambah selera dan napsu makan meningkat. makin nikmattttt...

    ReplyDelete
  2. Oh..ini daun sembukan ini bisa digunakan untuk bahan makanan yaa...
    Aku pikir gak ada manfaatnya, kak Uniek.
    Karena dulu waktu MOS, temen pernah ada yang dapat julukan "Sembukan".
    Enak ini pastii...
    Bothok selalu juaraak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penasaran sangat sama Gembrot.
      Aneh juga dinamain gembrot, apa karena penampakannya yang dibungkus daun pisang dan terlihat gemuk, jadi dinamain gembrot?

      Delete
    2. Tumbuh liar kayak tanduran gak guna yak.. Meski baunya begitu.. khasiatnya banyak loh..

      Delete
  3. Wah Aku bener-bener belum pernah nyicipin gembrot nih. Daun sembukan aja Aku belum tau. Kenapa dulu gak ada yang ngenalin ya pas Aku kuliah 4 thn di Semarang?

    ReplyDelete
  4. Awal baca kupikir gembrot tuh sejenit tahu gejrot, ternyata salah dan sama sekali enggak ada hubungannya
    Aku familiar ternyata, malah salah satu makanan favorit bgt
    Kalau di Jawa Timu namanya bothok simbuk'an Mbaa
    Iya efekny juga sama perut jd enteng Krn buang angin besar mulu wkkk
    Ternyata beda daerah beda nama yaa

    ReplyDelete
  5. Ah ini kalau di Surabaya nyebutnya Botok Simbukan, Mbaak. Ibukku sering bikin ini pas ada yang jual daun simbukan.

    Sering Ibuk iseng-iseng bikin Botok Simbukan dan ludes dibeli orang-orang. Memang enak, saya juga suka.

    Biasanya sebelum dimasak, sama Ibuk daun simbukan dihaluskan dulu pake alu. Byuuhhh baunya persis (maaf) kentut menguar ke mana-mana. hahaha


    Sayangnya daun simbukan langka di kota. Selain simbukan daun luntas juga enak dijadikan botok mbak

    ReplyDelete
  6. Aku baru kali ini dengar makanan ini kayaknya enak ya sekilas jadi inget botox soale pakai kelapa parut gitu.

    ReplyDelete
  7. Hahhaha,pas baca judulnya kirain efek keenakan makan kuliner khas semarang,makanya jadi gembrot,wakakakkaka,ternyata nama makanan to.

    ReplyDelete
  8. Si Eyang (ibuku) langsung tahu, gembrot itu apa, lawong Ibu asli Semarang hehehe....

    aroma daun pisang dibakar - ketemu kelapa waaauuuuuu ....terus ada efek cabe rawit, bayangin makannya keringetan ini!

    ReplyDelete
  9. Jadi kangen makan gembrot. Ibuku suka bikin gembrot sembukan. Kalau pas musim hujan, nemu ada jamur di kebun, dipetik dan di gembrot lah bareng ama sembukan

    ReplyDelete
  10. Botok simbukaaannn my laafff :D
    Aku demen banget makan ini Mbaaa
    Kalo di SMG judulnya gembrot tibakno :D

    ReplyDelete
  11. Kalau pulang kampung aku sering makan Gembrot, pesen sm tetangga. Dimakan sama ikan asin dan sambel bawang wenak eram. Nasinya anget, pulen, cucok dah.

    ReplyDelete
  12. Pengen nyicip tapi masih membayangkan daun sembukan itu kalo di Makassar disebutnya apa ya ...

    ReplyDelete
  13. Saya baru tau kuliner gembrot. Tapi, kayaknya gak mungkin juga bikin sendiri. Soalnya di sini gak ada yang jual daun sembukan sama tempe bosok. Kalau jalan-jalan ke Semarang, ada yang jual gembrot gak, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum pernah nemu juga yang jualan Chi. Udah langka banget masakan ini.

      Delete
  14. Daun simbukan itu sering jadi alat main pasar-pasaran atau masak-masakan zaman masih kecil dulu. Ternyata bisa dimasak beneran ya. Jadi penasaran sama botok simbukan ini deh.

    ReplyDelete
  15. Oalaaaa kirain gembrot apaan hihihihi :) AKu belum tau makanan ini, mbak Uniek. Baru denger juga eh baca juga daun sembukan dari tulisan mbak. Kudu dicari nih pas main ke Semarang ya. Pakai cabe rawit orens yang banyak makin nikmat kayaknya hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus bertamu ke rumah orang yang bikin kayaknya mba. Entah ya kalau di Semarang sini warung mana yang jual aku malah nda tau.

      Delete
  16. Aku baru tahu kuliner gembrot, aku juga baru tahu tentang daun sembukan.
    wahh artikelnya benar-benar nambah pengetahuan ni

    ReplyDelete
  17. Baru pertama membaca tentang daun semubukan atau daun kentut. Sepertinya beracun ya, jadi harus ekstra hati-hati mengolahnya, biar gak gatal. Tapi benaran ini kuliner khas banget, pepes gembrot. Jadi pengen deh, pasti enak

    ReplyDelete
  18. Di kampung saya, Sunda istilahnya daun kahitutan. Ya daun kentut kalau bahasa Indonesianya. Memang jadi obat herbal juga

    ReplyDelete
  19. Oh aku baru denger ini mba ada makanan Gembrot. Aku pikir apaan tapi unik ya ada daun sesembukan gitu juga. Smoga bisa incip deh

    ReplyDelete
  20. Di Kediri ada kayak gini namanya Botok Sembukan Mbak..Tapi enggak dibakar. Jadi dikukus biasa kayak botok. Bungkusnya pun kayak botok bukan dilinting
    Jadi penasaran sama gembrot, karena berbeda pasti rasanya

    ReplyDelete
  21. makanan daerah itu banyak macamnya ya mbak, kalau saya taunya makanan semacam ini namanya pepes, tp isinya bisa macam2 hehee sama nggak?

    ReplyDelete
  22. oya ampuuun gendut itu panganan yg pengolahannya dari daun sembukan yo, aku pernah mam daun sembukan ini pas masih di Nganjuk, biasanya buat botok gitu gak sih mba

    ReplyDelete
  23. aku tanya sama ibuku yang dulu lama tinggal di Semarang dan doi engga tahu dong, haha.. malah bilang badanku yang gembrot huhuhu..
    tapi kalau botok aku tau karena doyan juga hehe, resepnya oke juga dan sekilas kek pepes tahu yaa ngeliatnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang lama berarti beliau ya. Harus makan bareng dengan kuliner khas gini. ;)

      Delete
  24. gara-gara postingan ini jadi sampe google daun sembukan alias daun kentut akibat gamau awkward ke pasar sambil bilang "mbok cariin daun sembukan... eh daun kentut..." karena yakin bener di carefour lebih nggak ada yang tau lagi :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastinya laahh di C4 ga ada :)) Harus blusukan ke kampung kalau cari daun sembukan gini.

      Delete
  25. Aku baru tau dengan gembrot ini. Kupikir gembrot itu istilah utk orang yang badannya berisi. Jadi pengen nyicipin yg namanya gembrot ini deh :D

    ReplyDelete
  26. Ini aku pernah makan, dibuatin sama budeku karena beliau emang selalu masak khas daera jawa. Duh jadi kangen deh makanan ini, ternyata namanya gembrot toh.

    ReplyDelete
  27. Wah aku baru tahu mbak, makanan Gembrot ini. Oh ternyata dari daun Simbukan ini ya. Hmm pakai nasi anget udah enak banget, sampe gak lihat mertua lewat :D haha saking khusuknya :p

    ReplyDelete
  28. Kalau dilihat, menu Semarang & Jatim hampir sama tapi beda nama. Sembukan & bothok itu makanan surga hehee. Di Jogja nggak ada sembukan.

    ReplyDelete
  29. Ya ampun pas baca judulnya tadi tak kirain gembrot itu gendut. Ternyata makanan ya? Kuliner Indonesia memang luar biasa ya banyak ragamnya

    ReplyDelete
  30. Jujur baru tau ini resep makanan mba... namanya pulak bikin ita gak makan2 banyak.. tapi klo bakar2 gini aku suka banget nih..

    ReplyDelete
  31. Ohalah, jadi daun yang beraroma kentut itu bisa dibuat makanan toh. Kalau udah jadi gembrot gitu, bisa buat makan dan nasinya nambah terus....

    ReplyDelete
  32. Aku asli Magelang Mbak. Tapi di Magelang kok nggak ada Gembrot ya? Apakah cuma ada di Semarang? Kalau di Magelang adanya pelas. Itu semacam botok tapi pedes.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beda mba Gembrot dengan Pelas itu, isiannya jauh beda kaaaan.. apalagi bumbunya.

      Delete
  33. aku baru tau makanan ini mbak, belum pernah dikasih soalnya sama orang Semarang :-D
    KAlau resepnya agak mirip buntil cuma bedanya pakai daun singkong. Daun sembukan aja aku baru tau hihihi

    ReplyDelete
  34. Baru pernah denger gembrot ini mba...kayaknya enak banget makan pake nasi panas #autolaper

    ReplyDelete
  35. Ini lauk kesukaanku mbak...bothok gembrot hehehe....rasanya yang khas paling enak dimakan pakai nasi yang anget. Tapi sayang ya daun sembukan kini mulai langka...dan aku paling suka bothok yang asli yang bahannya dicampur parutan kelapa bukan bothok yang cuma diisi bumbu dan bahan pelengkap saja...duuh jadi lapar mbak bayangin gembrot hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sini sini mbaaa ke rumahku, ntar ngopek di kebon. :)

      Delete
  36. Kalau udah berdaun lagi daun sembukannya nanti fotoin dengan zoom in zoom out ya Mbak. Penasaran kayak apa bentuknya. Jangan-jangan di kampung saya juga ada hanya beda nama. Btw lucu juga ya nama kulinernya Gembrot πŸ˜…

    ReplyDelete
    Replies
    1. OK mba semoga enggak lupa ya untuk update foto daun sembukan di sini.

      Delete
  37. Suatu saat yen aku dolan neng nggonamu karo Om yahya dimasakaake iki yo mbak :-D

    ReplyDelete
  38. Ya ampun namanya bikin aku inget bodiku hahah.. Bedanya sama botok gak pake mlandingan nih kayaknya... Kalo ibukku seringnya bikin botok sembukan.. enyaaaakkk

    ReplyDelete
  39. Wah, namanya unik deh ''gembrot''. Makanan khas daerah itu selalu punya cita rasa yang khas dan bahannya juga banyak memanfaatkan bahan-bahan alami.

    ReplyDelete
  40. wah, i am often visit Semarang and then i didnt ever find si Gembrot, hahaha. Thanks for your sharing Mba. Maybe Next time if i will back to Semarang again i will looking for and eat Gembrot ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku yang orang Semarang aja nda tau mba ini dijual dimana hehehee... Masak di rumah bareng ibu sih biasanya kalau makan Gembrot ini.

      Delete
  41. Oooh botokan yo mbak. Namanya unik banget, gembrot. Trus daun kentut karena baunya sedap. Hahaha ...

    ReplyDelete
  42. Nah iya waktu aku masak botok temenku yg di semarang bilangnya kayak Gembrot ini cuma lbih khas y mba klo gembrot ini. Pernah makan sekali itupun udah lama banget

    ReplyDelete
  43. Mb botok bukn ini ya? Mirip ya sama botok mkan pakai nasi anget ama ini enakkkk banget mesti nambahhh

    ReplyDelete
  44. Aku kok baru denger namanya yo mba Uniek, penasaran rasanya belum pernah
    bentuke sih kayak pepes yo modelnya. Kapan-kapan nyari gembrot ah

    ReplyDelete
  45. Namanya lucu ya gembrot hahaha. Dan penasaran banget sama rasanya, banyak dijual ga ya mba? Soalnya aku baru denger namanya.

    ReplyDelete
  46. gembrot bikin gembrot juga gak ya ? (gembrot di tempatku artinya kegemukan, terlalu gemuk)

    ReplyDelete
  47. Wah baru denger nih kuliner semarang yang satu ini, kira-kira bisa dibeli dmn ya di sekitaran kota lama?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Entah ya, jujur aja aku nggak tau ada yang jual apa kagak. :))

      Delete
  48. It is a very cute name indeed but I have never tried this before

    ReplyDelete
  49. Jujur, baru tau aku ada makanan bernama gembrot. tiwas aku udah mulai baper baca judulnya..haha

    ReplyDelete
  50. Owalah. Yuni sudah hampir 4 tahun di Semarang baru tahu lho Mbak sama Gembrot ini. Hehehe...

    Duh, apa lagi kira-kira jajanan khas Semarang yang yuni nggak tahu ya?

    ReplyDelete
  51. Jadi kangen gembrot nih..dulu di rumah sy kalau bikin tidak pakai cabe jadi cenderung manis rasanya

    ReplyDelete