Kebayang nggak sih Mom bagaimana pusingnya dulu ketika pertama kali harus
menjelaskan tentang Virus Corona pada anak? Apalagi hingga sekarang virus ini
tak juga mau pergi. Semua ramai membicarakan tentang orang yang reaktif, harus
rapid test hingga
PCR test.
Masih teringat pertama kali keluar pengumuman tentang orang Indonesia yang
terkena virus Covid-19 pada Februari 2020 lalu, banyak orang masih belum
aware tentang Corona. Banyak yang berpikir orang-orang di negara tropis
seperti kita ini bakalan imun dari virus tersebut.
Di luar dugaan ya, ledakan jumlah kasus orang yang terinfeksi Covid-19 kian
meningkat. Nggak cuma di Indonesia saja, seluruh dunia berduka dengan pukulan
dahsyat dari si virus kecil tak terlihat yang sungguh merajalela ini.
Hingga kini, meskipun telah banyak orang yang tumbang gara-gara virus
Covid-19, masih saja banyak orang yang tak peduli. Sekadar mematuhi protokol
kesehatan seperti mengenakan masker saja banyak alasan yang disampaikan. Yang
sesak napas lah, yang kulitnya alergi lah, nggak kelihatan ganteng dan cantik
lah.
Jika orang dewasa saja masih sengeyel itu, bagaimana coba menjelaskan efek si
Corona ini kepada anak?
Untungnya ketika orangtua dilanda kebingungan bagaimana menjelaskan Corona
pada anak, penulis buku Mba Watik Ideo berkolaborasi dengan ilustrator Luluk
Nailufar membuat ilustrasi menarik yang mudah dipahami oleh anak.
Ilustrasi sebanyak 10 lembar dibuat oleh Mba Watik dan Luluk Nailufar sebagai
upaya edukasi tentang virus Corona bagi anak-anak. Pemahaman mereka tentu saja
tidak sama dengan orang dewasa ya. Beberapa hal mendasar yang bisa dipahami
oleh anak setelah melihat ilustrasi tersebut adalah :
- Virus Corona itu sangat kecil dan tak bisa dilihat mata. Oleh karena itu kita tidak bisa menyepelekan virus tersebut, dia bisa ada di mana saja dan menempel di badan orang ataupun barang-barang yang ada di sekitar kita.
- Virus Corona sangat mudah menular melalui percikan ludah. Makanya ketika batuk atau bersin, tutuplah mulut dengan bagian dalam siku.
- Orang yang terkena virus Corona akan batuk, demam dan sesak napas.
- Agar tidak mudah terkena virus, kita harus rajin mencuci tangan paling tidak selama 20 detik.
- Makanlah makanan bergizi yang dimasak di rumah, tidak jajan sembarangan lagi.
- Memakai masker kemanapun pergi agar menjaga diri sendiri maupun orang lain terhadap resiko penularan virus Corona.
- Jaga jarak dengan orang lain ketika berada di luar rumah, paling tidak 1 meter ya. Contohkan sejauh apa 1 meter itu.
- Jika merasa tidak enak badan, sebaiknya di rumah saja. Virus gampang menular ketika orang sedang tidak enak badan seperti ini.
Melalui ilustrasi tersebut, Ibu jadi mudah menjelaskan pada Adek tentang apa
itu Corona dan bagaimana virus kecil tak kasat mata itu bisa menular
kemana-mana. Tentu saja sebelumnya Ibu harus browsing berbagai informasi
terkait Corona ke berbagai web terpercaya.
Panduan bagi orangtua untuk mendampingi anak dalam aktivitas memahami semua hal seputar Virus Corona, sumber : WHO |
Selain web WHO (World Health Organization), Ibu sering mencari informasi
terkait Corona ke Halodoc. Ibu nggak mau sekadar percaya pada informasi di media sosial tanpa kroscek
ke web yang bagus dan kredibel seperti Halodoc ini. Tak hanya penjelasan
tentang apa itu Corona lho di sana, Ibu bisa mendapat banyak informasi terkait
langkah-langkah pencegahan agar tidak terkena virus, juga bagaimana prosedur
yang harus dilakukan ketika harus melakukan PCR Test.
Apa itu PCR test?
Rata-rata orang melakukan rapid test untuk mengetahui kecenderungan dirinya
reaktif atau tidak pada virus Covid-19. Rapid test dapat dijelaskan sebagai cara tes pada tubuh yang dilakukan secara cepat dengan mengambil sampel darah dari jari. Test ini digunakan untuk melihat adanya antibodi yang ada dalam tubuh ketika ada infeksi virus, biasanya dilakukan pada pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
Swab dan PCR bisa dikatakan sebagai hal tak terpisahkan dalam metode tes untuk mengetahui apakah seseorang terpapar virus Covid-19 atau tidak. Swab adalah cara untuk memperoleh sampel lendir, dilakukan pada nasofaring (bagian belakang hidung) dan atau orofarings (bagian tengah tenggorokan). Mengambilnya dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
PCR sendiri merupakan singkatan dari polymerase chain reaction. PCR dilakukan sebagai metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Melalui test PCR akan diperoleh hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.
Dibanding rapid test, pemeriksaan PCR lebih akurat. WHO merekomendasikan PCR test untuk mendeteksi Covid-19. Moms & dads yang ingin mencari tahu informasi tentang rumah sakit mana saja yang melayani PCR test bisa menggunakan web ataupun aplikasi Halodoc.
Menjelaskan tentang Virus Corona ke anak-anak pastinya butuh perjuangan, apalagi seperti anakku yang usianya baru 4 tahun. Seneng banget pas muncul banyak ilustrasi tentang Corona. Jadi anak anak lebih mudah memahami lewat gambar
ReplyDeleteAnak2 perlu tahu tentang virus Xorona dan penyakit Covid19 ini, biar bisa menjaga kesehatannya di tengah pandemi.
ReplyDeleteSaya juga selalu mengandalkan aplikasi halodoc untuk cari informasi seputar kesehatan.
Mba Watiek Ideo TERBAEEKKK, ngertiin emak2 masa kini yg galau tak berkesudahan, demi njelasin perkara covid ini ke anak2
ReplyDeleteOh Iya nih Mba, HaloDoc sungguh ngebantu bangeettt seputar masalah kesehatan di masa pandemi.
stay safe and stay healthy everyone :D
ReplyDeleteIya memang, gampang2 susah menjelaskan kepada anak bahaya virus corona, terutama pada balita nih, Mba. Syukurlah ada artikel ini, jadi ada gmabaran sedikit2.
ReplyDeleteMenjelaskan tentang corona dan pcr test pada anak perlu sekali agar mereka juga bisa menjaga diri. Dan media ilustrasi beserta cerita tepat adanya, sehingga bisa dipahami dengan baik oleh mereka.
ReplyDeleteSenangnya kini Halodoc sudah dilengkapi info layanan tes pcr ini
beberapa buku mbak watik ideo yang saya punya, semuanya keren. Pasti penjelasan tentang virus corona ini juga keren.
ReplyDeleteAnak2 saya 10 dan 6 tahun, sebenrnya sudah cukup paham dengan penjelasan tttg virus corona ini. Yang sulit adalah pelaksanaannya. Sebab, sebagai orangtua juga mengalami dilema. Misal, saat anak dipanggil teman untuk main di sebelah rumah. Satu sisi pasti susah jaga jarak. Di sisi lain, mengurungnya di rumah juga membuat dia bete atau jdinya screeninf time :D
Anak-anak saya udah remaja. Jadi kayaknya gak terlalu sulit ya menjelaskan ke mereka tentang kondisi sekarang. Saya pun lebih setuju dengan PCR. Kalau rapid kayaknya masih khawatir. Beberapa kejadian hasil rapid non rekatif, padahal ternyata positif
ReplyDeleteAgak sulit sebenarnya menjelaskan kepada anak ya, soal swap test, rapid and PCR. Paling mudahnya emang bilangnya cuma tes Covid aja ya :D
ReplyDeleteHalodoc bisa jd aalah satu solusi ya untuk test skrg ini
ngenalin penyakit ke anak-anak emang tricky ya! thank god Mbak Watiek Ideo bisa selalu hadir buat anak-anak indonesia hehehe jadi kebantu banget deh buat jelasin penyakit ke anak-anak
ReplyDeleteAah samaaa. AKu kadang-kadang masih ditanyain anak-anak Covid seseram apa tapi emaknya bingung gimana ngejelasinnya yang children friendly. Aplikasi Halodoc ini andalan banget di masa pandemi. Pernah pake juga untuk cek rumah sakit mana yang bisa tes PCR di Palembang.
ReplyDeleteAku baca test PCR nya kog ngeri ya mbak. Ga ngebyangin semacam lidi dikapasin masuk ke dalam bagian dalam hidung atau bagian dalam tenggorokan.
ReplyDeleteDuhh amit2 semoga kita semua dijauhin ya dr Virus Corona
Adanya aplikasi Halodoc ini sangat membantu banget ya. secara banyak hal yang perlu diketahui dan menjelaskan kepada anak adalah hal terpenting yang tidak boleh dilewatkan
ReplyDeleteMenjelaskan corona kepada anak-anak melalui buku cerita yang menarik bisa membuat mereka bisa lebih paham dan tidak merasa digurui ya...
ReplyDeleteMenjelaskan efek dari corona ke anak kecil memang penting ya, dengan bahasa mereka supaya tidak salah menangkap artinya. karena anak kecil juga riskan tertular virus ini
ReplyDeleteAku kagum sama anak-anak yang mau manut di rumah aja. Karena orang dewasa banyaaaak yang malah gak peduli. Memang pintar-pintarnya orang tua kasih penjelasan yang mudah dipahami sama anak balita atau usia sekolah dasar
ReplyDeleteAnakku masih belum ngeh ini ada corona, dia taunya kalo keluar rumah harus pake masker dan ga boleh dilepas karena banyak virus gitu aja, aplikasi halodoc membantu banget ini pas pandemi, bisa diandelin buat konsul dan beli obat tanpa harus ke faskes
ReplyDeleteaduuuh kemarin itu suamiku habis swab test, corona ini bikin deg-degan dan kadang jadi susah tidur mba Uniek..semoga sehat-sehat deh ya kita
ReplyDeleteAlhamdulillah banyak tools ya untuk menjelaskan tentang si corona ini pada anak-anak. Jadi mudah meminta mereka untuk menerapkan protokol kesehatan.
ReplyDeleteDulu saat awal wabah, aku juga kesulitan jelasin itu ke bocil2. Biar mereka betah terus di rumah. Susah cari cara jelasin yang sederhana. Tapi setelah banyak lihat, dan mereka baca infonya, mereka jadi mengerri
ReplyDeleteSemenjak pandemi belum ada aku udah make halodoc mba, makin ke sini makin lengkap dan apa yang kita butuh ada dan lengkap. Jadi kitanya aman ya udah ada rekomendasi dari dokternya langsung.
ReplyDeleteanak anak emang harus dikasi reminder terus tentang virus ini ya mak.. biasanya emang pake ilustrasi yang menarik, lebih mudah dimengerti yaaaa
ReplyDeleteBagus banget..
ReplyDeleteMenjelaskan kepada anak mengenai sesuatu yang tidak nyata itu sungguh sulit.
Dengan bantuan infografis, semakin mudah dipahami anak-anak.
Anak-anak memang lebih mudah nangkep penjelasan Corona melalui buku bacaan atau video ya, Mbak. Anak-anakku juga gitu soalnya..
ReplyDeleteBtw penasaran, adek itu cowok ya, Mbak? Aku liatin fotonya lamaaa.. cowok apa cewek nih? Hihihi.. maklum ketutup masker :D
I did the same thing to my kids at home and they have been very critical about this actually. There are so many exposures on the open source is that they could also use in order to understand it more.. then later on they can ask us, the parents, to get more understanding about the pandemic
ReplyDelete