Wednesday, July 1, 2015

Pojok Favorit Keluarga Saat Ramadan

Lebaran sebentaaaarr lagiiiii....

Berasa indah sekali setiap kali mendengar lagu ini. Terbayang-bayang aneka masakan lezat di rumah, kue-kue yang maknyus di lidah, berkumpulnya saudara-saudara, plus yang jelas angpao berhamburan di mana-mana ;)

Rata-rata anak kecil tiap kali jelang lebaran yang dibayangin itu kan?

Lalu bagaimana kisah dibalik kesuksesan Ramadan-nya sendiri? Semulus keriuhan lebaran kah?

Hohoooo...tunggu dulu. Paling hectic itu justru saat-saat meng-handle ratapan pilu anak yang bilang "lapaaaarrr Bu... aku nggak suka puasa, nggak enak". Dugh.


Tidak bisa dipungkiri bahwa mengajak anak kita untuk berpuasa Ramadan itu memang harus melalui 'jalan panjang dan berliku', bukan sekedar iming-iming 'nanti kalau puasanya penuh ibu kasih hadiah'. Wah, kalau yang model begini ini rawan kecurangan nantinya. Apalagi ibunya setiap hari masih harus pergi bekerja di luar rumah seperti aku ini. Bisa saja kan anak-anak pura-pura puasa padahal udah glek glek glek minum tanpa ketauan.

Berawal dari usia 5 tahun sih biasanya aku mengajari anak-anak untuk berpuasa. Ikutan sahur meski dengan ngantuk, dan sekitar jam sepuluh pagi sudah berbuka. Cuma sebentar dong berarti puasanya? Iya, itu kan baru tahap awal. Setelah beberapa hari sukses di jam sepuluh, naikin dikit ke jam sebelas, dua belas, jam satu siang, begitu seterusnya sesuai level anak.

Untuk menghindari puasa yang penuh nuansa uring-uringan, anak perlu dicarikan berbagai kegiatan yang membuatnya lupa kalau sedang puasa. Trik ini berhasil untuk kedua anakku. Si sulung Vivi sudah bisa full puasa Ramadannya di usia 8 tahun. Sedangkan si kecil Faris baru tahun ini belajar puasa. Masuk di sepuluh hari pertama ini lumayan loh, konstan di adzan Dhuhur buka puasanya. Padahal dari pagi sibuk berkegiatan alias main melulu.

Hal-hal seperti ini jelas membahagiakanku. Sepertinya sepele ya, tetapi inilah arti rumah sebenarnya untukku. Meskipun waktuku banyak yang harus kuhabiskan di luar rumah, dengan memantau perkembangan anak-anak seperti ini rasanya bahagia luar biasa. Kontrol anak-anak tetap berada di tanganku meskipun harus dibantu oleh orang lain di rumah.

Satu hal yang membuat situasi rumah berbeda saat Ramadan ini dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Apa itu?

Favorit Keluarga : Kumpul di ruang makan


Loh, apa istimewanya kumpul di ruang makan?

Di rumahku, berhubung ayah dan ibu dua-duanya masih harus ngider di luar rumah untuk mencari segepok berlian maka ritual makan bisa dilakukan dimana saja. Saat sarapan, biar cepet ya si kecil kusuapi dimana saja. Si sulung makan sambil mengenakan sepatu, si ayah ngemil makanan kecil sambil baca e-paper. Serba sekenanya lah ibaratnya. Begitu juga saat makan siang dan makan malam dimana biasanya si ayah belum pulang di jam-jam anak-anak ingin makan.


Oleh karena itu, pojok favorit keluarga saat Ramadan adalah ruang makan. Meja yang penuh pernak-pernik hidangan buka puasa sudah ditungguin anak-anak. Ada yang gayanya bantuin bikin teh hangat padahal matanya udah melirik ke jajanan, ada yang tadi sudah buka puasa jam 12 siang tapi ikut-ikutan sibuk mau buka puasa lagi, aaaahhh... gitu deh gelagat anak-anak. Lucu, menggemaskan sekaligus bikin ibunya jadi ceriwis. Gimana enggak ceriwis, tangan-tangan mungil itu udah pegang-pegang jajanan melulu ;)

Adakah yang pojok favorit keluarga saat Ramadan ini sama denganku? Ruang makan yang di hari-hari biasa sepi pengunjung, pas Ramadan gini khususnya di 'prime time'nya...sungguh berjubel fansnya. Aneka bakwan, mendoan, martabak telur, kue ku, lapis, kolak, ataupun teh hangat yang tersaji di meja rupanya jauh lebih menarik dibandingkan dengan ibunya yang susah payah menyiapkan. Kadang ibunya cuma kebagian jajanan satu biji aja nggak ada yang perduli ;)

Bagaimana serunya kisah Ramadan sobat blogger semua? Share doonkk...

3 comments:

  1. Lihat foto yg paling atas...
    Halooo Faris, apa kabar? Masih ingat nih nongkrong di lapangan Simpang Lima, kenapa Faris jadi nangis ya saat itu?
    Ah maaf Mbak, komennya jadi OOT begini.
    Selamat menjalankan ibadah puasa Mbak. Lancar terus sampai puasa hari terakhir...

    Salam,

    ReplyDelete
  2. Iya mbak, berada di rumah memang sangaaaat menyenangkan ya?

    ReplyDelete
  3. Kalau aku, tambah seru ramadhan kali ini. Karena ada Bara yang baru berusia 6 bulan. Kalau sahur, suka nemenin bangun. Tapi ya itu, kadang siang harinya menguras tenaga banget diajakin main sama dia. Hehehe..

    Semoga Mas Faris semakin rajin puasanya yaaa :D

    ReplyDelete