Sunday, December 11, 2022

Mengenalkan Pekerjaan Rumah Tangga Pada Anak

 


Pernah nggak sih Mom merasakan capek banget dan ingin anak-anak membantu pekerjaan rumah tangga? Bukan mengeluh sih, lebih kepada berbagi tugas dengan anggota keluarga yang lain.

Kadang berasa capeknya berlipat ganda ketika mengajarkan anak berbagai pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring makannya sendiri, menyapu, mengepel, membersihkan kaca, bahkan sekadar memasukkan baju kotor ke keranjang cucian. Adaaa saja yang enggak bener dilakukan oleh anak-anak.




Manfaat Melibatkan Anak dalam Melakukan Pekerjaan Rumah


Ibaratnya master dalam menuntaskan berbagai pekerjaan rumah tangga, seorang ibu terbiasa melakukan berbagai hal secara bersamaan. Di saat yang sama, ibu bisa mencuci baju sembari menjerang air, bikin roti bakar, plus masih sambil nyapu loh. Wuiiyy.... zuper banget dong, Mom. 

Adakah Mom yang membaca artikel ini pernah melakukan berbagai pekerjaan sekaligus kayak gitu? Yuuk sini cung tangan tinggi-tinggi barengan Ibu BocahRenyah. Kadang kayak ga percaya aja bisa jadi super hero, eeehh Super Mom gitu bagi keluarga. 

Padahal itu semata-mata demi terselesaikan semua kewajiban dan bisa segera leyeh-leyeh syantix. Kalau semua pekerjaan rumah tangga sudah beres kan lega gituh. Rumah bersih, rapi, baju-baju wangi, makanan sudah siap, lantai dan kaca bersih, dah laaahh... beres pokoknya.

Anak-anak dan suami pun bakalan bahagia di rumah ketika kondisi baik dan teratur seperti ini. Bayangin aja keluarga yang harus tinggal di rumah yang super berantakan. Ya walaupun kalau punya anak kecil tentu saja tidak bisa mengharapkan rumah rapi sepanjang hari. Gapapa ya Mom, sesuaikan saja dengan kondisi anak-anak kita.

Nah, gimana sih caranya agar anak-anak mau diajakin untuk melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga dengan bahagia. Meskipun orangtua punya wewenang untuk mengatur anak-anaknya, tetap saja mengajarkan life skill seperti pekerjaan rumah tangga sebaiknya tidak ada unsur paksaan.

Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga bisa menjadi bagian dari proses belajar dan bemain. Melalui aktivitas ini anak dapat mengeksplorasi banyak hal. Orangtua bisa sekaligus melatih keterampilan anak dan menanamkan nilai-nilai hidup pada sang buah hati.

Berikut ini ada beberapa manfaat yang diperoleh anak ketika dilibatkan dalam pekerjaan rumah tangga:


1. Melatih rasa tanggung jawab


Anak tuh bisa diajari untuk bertanggung jawab loh, Mom. Hal ini bisa dikenalkan dan dilatih sejak dini. Kita bisa menumbuhkan rasa tanggung jawabnya dengan melibatkannya pada tugas di rumah.

Anak akan terbiasa melakukan tugas yang bisa dikerjakan secara mandiri, tak sekadar mengandalkan bantuan orang lain. Saat diminta berpartisipasi dalam melakukan tugas rumah, anak akan terbiasa dengan tanggung jawab yang dipasrahkan kepadanya. 


2. Menumbuhkan rasa percaya diri


Saat mengerjakan tugas rumah yang diberikan padanya, anak bisa menyadari potensi yang ada di dalam dirinya. Menyelesaikan tugas dengan baik juga bisa membuat dia merasa puas dan bangga. Rasa percaya diri pun akan tumbuh.



3. Mempererat hubungan orangtua dan anak


Tugas rumah yang dibantu oleh anak dapat meringankan pekerjaan orang tua. Orang tua dan anak akan memiliki waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama. Sang ibu yang biasa menyelesaikan segala sesuatu secara sendirian pun bisa merasakan dukungan dan bantuan anak. Happy banget kan yaaa meskipun dibantu dalam pekerjaan yang paling ringan sekalipun seperti meletakkan piring kotor ke dalam bak cucian.



Hubungan orang tua dan anak bisa semakin lebih erat loh dengan cara seperti ini. Ibu yang bahagia karena dibantu oleh anak-anaknya tak lagi rawan mengalami stres akibat tugas rumah yang tiada kunjung habisnya. 



4. Melatih kemandirian anak


Anak yang sering dilibatkan dalam pekerjaan rumah tangga bisa tumbuh menjadi seseorang yang mandiri. Berbagai tugas rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, membersihkan rak buku, bahkan membereskan kamarnya sendiri bisa secara mudah dilakukannya. 

Kemampuan melaksanakan tugas secara mandiri ini merupakan awal yang bagus bagi seorang anak untuk tumbuh menjadi orang yang produktif dalam berbagai hal. Segala sesuatu akan dikerjakannya secara bertanggung jawab karena sudah diajarkan bagaimana bertanggung jawab saat di rumah oleh orangtuanya sejak kecil.


5. Menumbuhkan rasa empati

Biasanya saat melihat mamanya mengerjakan segala sesuatu sendirian, apa yang dilakukan oleh anak, Mom?

Reaksi anak akan beragam tergantung tingkat usia dan seberapa level pengenalan tugas rumah yang telah dilakukan oleh orangtua kepada anak. Menumbuhkan rasa empati pada anak dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana, seperti memberinya kesempatan untuk ikut serta dalam tugas rumah tangga. Anak yang memiliki rasa empati akan mampu memahami dan menghargai orang lain, menempatkan diri, serta mengolah emosinya dengan baik.





27 comments:

  1. Sebagai orangtua harus liat situasi kondisi untuk kapan mengenalkan anak untuk membantu tugas di rumah. Ketika anak2 lagi fokus belajar dan ujian. Ya fokus belajar tidak perlu bantu2. Jadi pekerjaan rumah, bagi anak hanya sekedar membantu untuk membangun empati dan tanggung jawab mereka, sehingga dilakukan dengan ikhlas. Karena ada pola asuh orangtua yang justru nyuruh anaknya terus untuk bantu ini itu yang seolah2 malah jadi kewajiban anak. Tugas anak ketika membantu orangtua harus dijadikan hal yang menyenangkan tanpa paksaan agar mempererat hubungan anak dan orangtua.

    ReplyDelete
  2. Dari kecil daku udah dapat tugas hehe, jadinya pas dewasa sekarang Alhamdulillah terbiasa.
    Sehingga memang berbagi tugas di rumah sejak dini diperlukan ya

    ReplyDelete
  3. Aku termasuk orangtua yang sejak awal libatkan anak masuk dapur, mba. Aku bagikan tugasnya. Bahkan yang paling kecil itu nyapu dan ngepel. Kadang beresin kamar. Walau cuma buat weekend tapi anak belajar juga tanggungjawab

    ReplyDelete
  4. Meski anak saya laki-laki, tapi pekerjaan rumah tangga sudah saya ajarkan juga sejak kecil. Sekarang sudah kelas lima SD, Alhamdulillah ia bisa menyapu, cuci piring, cuci bahan yang tidak terlalu kotor, dan memotong sayuran termasuk menyalakan dan mematikan kompor
    Alhamdulillah semoga anak kita semakin bisa mandiri ya

    ReplyDelete
  5. Kalau aku pas kecil, pakaian sendiri ya dicuci sendiri. Jadi sampai besar ya terbiasa. Nanti kalau punya anak, mau dikenalkan juga dengan tugas rumah biar mandiri

    ReplyDelete
  6. Kalau aku pas kecil, pakaian sendiri ya dicuci sendiri. Jadi sampai besar ya terbiasa. Nanti kalau punya anak, mau dikenalkan juga dengan tugas rumah biar mandiri

    ReplyDelete
  7. Aku juga waktu kecil sering dilibatkan dalam pekerjaan rumah, Mbak. Dulu kalau nyuci piring satu baskom dikasih imbalan seribu rupiah. Rasanya bahagia banget hahaha. Tapi berkat itu jadi kebiasaan dan bisa mandiri. Pas jadi anak kos udah nggak kaget dengan berbagai pekerjaan rumah.

    ReplyDelete
  8. Betul banget, anak membawakan masuk piring kotornya saja saya senang, Mbak Uniek. Manfaat mengerjakan pekerjaan rumah bagi anak memang besar.

    ReplyDelete
  9. Saya setuju kalau anak-anak itu harus diajari melakukan pekerjaan rumah tangga. Pertama sih untuk keterampilan hidup mereka sendiri ya. Biar nggak kagok kalau suatu hari harus ngekos misalnya. Dan supaya lebih menghargai orang tua atau ART kalau memang punya, juga menghargai pekerja yang tugasnya berhubungan dengan beres-beres dan kebersihan. Misalnya OB di kantor/sekolah. Plus kalau laki-laki sudah menikah jangan sampai istrinya repot, suami asyik nonton TV dan ga mau turun tangan bantu-bantu.

    ReplyDelete
  10. bener bangeet mba. Aku juga sejak sedini mungkin melibatkan anak - anak dengan pekerjaan di rumah dan juga melatih mereka untuk mandiri serta peka dengan lingkungan sekitar. Jangan hanya mau enaknya aja ya, tapi juga ringan tangan. Apalagi kami jarang dibantu dengan ART, erutama kalau sedang tidak di Indonesia

    ReplyDelete
  11. Banyak manfaatnya sih membiasakan anak mengerjakan pekerjaan rumah, terutama bagi diri mereka sendiri. Anakku dari kecil juga udah dibiasakan mengurus dirinya sendiri. Kebetulan dia emang tinggal sama ortuku juga, jadi mau nggak mau ya bersih-bersih, cuci, nyapu, dan seringnya kalo pulang kuliah malam, dia udah masak sendiri. Jadi gak bikin Oma-nya sibuk urusin dia aja.

    ReplyDelete
  12. Harussss banget ngajarin anak utk ngerjain house chores

    Aku terinspirasi grace muli mba.
    Keren bgt doi klo ngajarin Aiden

    Adit (bapaknya) jg kasih contoh ke Aiden

    ReplyDelete
  13. Anak-anak lagi aku biasakan untuk ikut mengerjakan pekerjaan rumah, Mbak. Setidaknya seminggu sekali ada jadwal rutin bersih-bersih rumah. Meski sambil ngeluh tetap mereka kerjakan. Semoga bermanfaat untuk mereka di kemudian hari.

    ReplyDelete
  14. Ada kalanya suka gak tega saat anak-anak capek, tapi masih dimintain tolong untuk melakukan pekerjaan rumah. Tapi melatihkannya ini penting. Bukan hanya pekerjaan rumah yang mereka sukai saja, tapi apapun yang sedang dikerjakan, mari lakukan bersama-sama, karena pekerjaan akan terasa lebih ringan dan cepat selesai.

    Ini terasa sekali bagi kami ketika berbagi pekerjaan.

    ReplyDelete
  15. Banyak manfaatnya memang, tapi sulit sekali menerapkannya. Masih jadi PR besar untuk anakku. Semoga dimudahkan dalam mendidik anak-anak kita ya Bun.

    ReplyDelete
  16. Buanyaakkkk bgt manfaatnya mbaaa
    Apalagi klo anak kuliah luar kota/negri
    Berasa bgt faedahnya

    ReplyDelete
  17. Walaupun harus berdrama Korea tiap hari wkwkwk saya selalu cerewet kepada duo boys untuk beresin kamar sendiri, masukin baju kotor ke cucian, masukin baju bersih ke lemari. Alhamdulillah mereka bertanggungjawab dengan tugas masing-masing

    ReplyDelete
  18. Sangat setuju! Padahal mengenalkan pekerjaan rumah tangga ke anak itu menyiapkan anak kita juga untuk ke kehidupan mandiri berikutnya

    ReplyDelete
  19. Bener banget nih anak-anak perlu dikenalkan dan dilatih melakukan pekerjaan rumah tangga, terutama anak lelaki biar kalau udah dewasa dan nikah nanti nggak terlalu membebankan kerjaan rumah ama istrinya dan dia cuman diem aja ngeliatin. Bener sih melatih empati anak, melatih kemandirian dan tanggung jawab.

    ReplyDelete
  20. Banyak sekali manfaat mengenalkan anak pekerjaan rumah.. utamanya mereka makin mandiri dan memiliki jiwa bertanggung jawab

    ReplyDelete
  21. Iya ada banyak manfaat yang bisa dirasakan anak-anak jika terbiasa membantu pekerjaan rumah, terutama setelah mereka kuliah dan tinggal jauh dari orangtua. Kebetulan anak-anakku udah kuliah di luar kota, karena terbiasa bantu beres-beres rumah, ikutan masak, dan kadang mau aku suruh belanja meskipun cowok, setelah kos mereka terbiasa melakukannya sendiri bahkan suka belanja dan masak wkwkw

    ReplyDelete
  22. Mungkin juga harus disesuaikan dengan usia anak ya mbak. Aku juga mulai membiasakan anak paham dengan pekerjaan rumah sejak usia 2 tahun. Cuma masih pengenalan aja

    ReplyDelete
  23. Mengenalkan pekerjaan rumah tangga memang salah satu sarana mengajarkan survival skill juga ya Mbak. Kadang saya pun sebagai orangtua terlena dengan ini, jadi cenderung memanjakan anak. Padahal memberi tugas atau mengenalkan urusan rumah tangga ini penting.

    ReplyDelete
  24. aku setuju nih mbak anak-anak harus dikenalkan pekerjaan rumah tangga sejak dini minimal membereskan kamarnya sendiri. soalnya pengalaman nih adikku yang laki-laki nggak diwajibkan beres-beres eh sampai sekarang dia nggak bisa beresin kamarnya

    ReplyDelete
  25. Jujur menurut saya memang ada bnayak sekali manfaatnya melatih dan mengenalkan pekerjaan rumah tangga kepada anak. Saya sendiri sebagai anak yg agak dimanja, setelah dewasa cukup sulit untuk mandiri dan banyak malasnya hehehe

    ReplyDelete
  26. Setuju sih pekerjaan rumah tangga memang harus dikenalkan sejak dini pada anak supaya terbiasa dan mengerti arti tanggung jawab

    ReplyDelete
  27. Iya jadi ibu harus multitasking ya... Sekalis multi talent. Kadang-kadang ingin divantu juga sama anak yang udah SD. Yang kira-kira dia bisa bantu, cuma ya itu ngajaknya kapan mau berangkatnya kapan

    ReplyDelete