Sunday, December 4, 2022

Prinsip Mendidik Anak Secara Islami

 
Mendidik anak secara Islami

Seberapa pengaruh orangtua bagi anak? Pernah beberapa kali kepikiran tentang hal ini. 

Hal ini terlintas dalam pikiran saat melihat contoh-contoh anak yang sukses dalam karir berkat dukungan orangtua. Mungkin ada yang pernah baca juga berita tentang seorang mahasiswa yang lulus cumlaude, saat wisuda diantar ke kampus naik becak oleh bapaknya. Saat itu berita tersebut sangat viral.

Meski kondisi ekonomi keluarga tidak sebaik keluarga lain yang dengan mudah mendapatkan uang, si anak tadi berhasil mencapai keberhasilan yang tidak semua orang mampu meraihnya. Lulus dengan predikat cumlaude, pun langsung lanjut menjadi dosen dan melanjutkan kuliah S2 di luar negeri atas biaya dinas.

Luar biasa banget yaaaa... Selain perjuangan sang anak dalam meraih cita-cita, dukungan dari orang tua pun tak kalah pentingnya. 


Prinsip Mendidik Anak Secara Islami


Kehadiran anak ke dunia merupakan amanah, tanggung jawab, dan hadiah bagi orangtua. Sudah menjadi tugas bagi orangtua untuk memastikan anak-anaknya tumbuh sehat, sholih/sholiha, sanggup mencapai target masa depan dan bermanfaat bagi sesama.

Bagi keluarga muslim, yang paling utama adalah anak bisa menjadi pribadi yang beriman kepada Allah sebagai landasannya dalam bersikap dan mengambil keputusan.  


Orangtua adalah teladan dan pembimbing bagi anak


Anak-anak belajar tentang hal yang benar dan salah sesuai apa yang diajarkan oleh orangtuanya. Tanggung jawab orangtua adalah mengajarkan anak untuk membedakan mana benar dan yang salah. 

Kebiasaan anak untuk memilah hal-hal yng benar dan salah tak serta merta tumbuh dalam dirinya. Teladan yang diberikan oleh orangtua memegang andil yang cukup berarti dalam hal ini. 

Orangtua bertugas menjadi pembimbing dan teladan bagi anak dalam menaati Allah dan Rasul-Nya. Orang tua yang baik menurut Islam, akan mengambil tanggung jawab ini secara serius. Tujuannya tentu saja agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan selalu melakukan hal yang benar sesuai ajaran agama.



Mendidik dengan Kasih Sayang dan Kebaikan


Orangtua harus mampu menjadi pemimpin bagi anak-anaknya. Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki kepedulian pada orang-orang yang dipimpinnya.

Kita bisa meneladani hal ini dari Nabi Muhammad SAW. Kebaikan beliau tidak hanya kepada semua sahabatnya, namun anak-anak beliau pun diperlakukan dengan baik.

Rasulullah SAW memahami bahwa sifat alami anak-anak adalah keinginan mereka bermain, sehingga beliau tidak pernah memarahi atau menghentikan anak-anak saat sedang bermain. Proses bermain sangat penting dalam masa tumbuh kembang anak, yang bermanfaat bagi kondisi fisik, emosional, kognitif dan tumbuh kembang sosialnya. 

Selain bermain, anak juga membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya. Ciuman dan pelukan akan membuat anak merasa aman dan bahagia. Menunjukkan kasih sayang secara fisik tidak perlu berhenti hanya karena anak sudah tumbuh dewasa. 


Menerapkan Batasan pada Anak


Dalam salah satu haditsnya, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Allah SWT telah menetapkan kewajiban agama, jadi jangan mengabaikannya. Dia telah menetapkan batasan, jangan melanggarnya. Dia telah melarang beberapa hal, jangan pula melanggarnya. Tentang beberapa hal, Dia membiarkannya karena belas kasihan pada kalian, bukan karena lupa. Jadi jangan mencobanya. [Hadith Nawawi]

Anak perlu memahami batasan dalam menjaga perilakunya. Meskipun tetap diberi kebebasan untuk bersikap, orangtua harus memastikan sang anak tidak melanggar batasan yang telah ditetapkan oleh agama. 

Misalnya nih tentang larangan untuk mengambil milik orang lain tanpa seijin si pemilik alias mencuri, menyakiti orang lain secara fisik maupun psikis, berucap tak senonoh, dan lain-lain.

Mengajari anak batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan akan memandunya tentang cara berperilaku hingga dewasa nanti. Hal ini penting ditanamkan oleh orangtua agar tidak terjadi  kebingungan pada diri anak sejak dini mengenai hal yang boleh dan tidak, sesuai ajaran agama.



Adakah hal yang ingin Moms & Dads tambahkan untuk melengkapi beberapa prinsip dan teladan yang sudah tertulis di atas? Boleh banget lhooo jika ingin berbagi pendapat. Ditunggu di kolom komentar yaaa...



25 comments:

  1. Parenting dari Islami itu memang benar adanya, baik pula sebelum mengajari anak, kita juga perlu memberikan contoh yang baik lewat kebiasaan kecil setiap harinya. Ini juga yang sering aku terapkan ke anak, karena kalau tidak anak akan protes. Salah satunya saat anak enggak boleh menggunakan ponsel, saat kita pun masih menggunakan ponsel dan mengabaikan mereka. Tentu anak akan merasa tidak adil dan protes. Terima kasih sharingnya!

    ReplyDelete
  2. Iya mba setuju, daku juga sedang belajar memperbaiki pola asuh sesuai dengan parenting islami memang benar tuntunan dalam islam menjadikan koridor agar ada batasan-batasan juga dalam mendidik anak-anak yang baik dan benar itu bagaimana.

    ReplyDelete
  3. Setuju Mak, memberi pemahaman kepada anak-anak, terkadang memang membutuhkan waktu yang lama dan perlu diulang-ulang, harus sabar saja menjadi orang tua, dan tetap tegas.

    ReplyDelete
  4. Terima kasih sudah diingatkan dengan prinsip2 ini.
    Aku jadi inget pas wisuda juga diantar ayah pake mikroletnya, padahal aku udah nikah. Tapi tetep namanya ortu pasti pengin menyaksikan langsung anaknya diwisuda

    ReplyDelete
  5. Semoga kita bisa mendidik dan membimbing anak2 kita secara islami yah mbaak, harus belajar terus nih, Makasih sudah diingatkan yah mbaak

    ReplyDelete
  6. Benar sekali mbak. Pola asuh anak dalam sebuah keluarga memang harus diajarkan secara islami. Menjadi orangtua memang ga ada sekolahnya. Tapi kita bisa belajar dari pengalaman tetua kita plus ilmu parenting dan wawasan umum. Semoga anak2 kita dapat meraih mimpi dan cita2 mulianya dengan sebaik2nya dan membuat kita bangga dan bahagia atas pencapaiannya aamiin.

    ReplyDelete
  7. Mba Uniek terima kasih telah membantu mengingatkan untuk pengasuhan anak ini. Inginnya, mengasuh anak selalu berpedoman pada Alquran dan hadis mba. Dan semoga amanah juga menjaga amanah Allah. Dan kita sebagai orangtua harus jadi teladan

    ReplyDelete
  8. tegas dalam hal mengerti batasan ini sekarang challenging yaa. soalnya sekarang tuh banyak yang menganggap anak memainkan mainan saudara (bahkan membawa pulang) tanpa ijin udah hal biasa dan dimaklumi "namanya juga anak2". Padahal justru karena masih anak2 ya harus tegas ya dalam hal batasan, supaya gak ketelanjuran, huhu

    aku bener2 berhati-hati sekali dalam hal batasan ini. jangan sampai anak jadi kebiasaan seperti itu, meminjam tanpa ijin atau mengambil yang bukan miliknya, Naudzubillah yaa, huhu. Ngerii akibatnya kalau gak tegas sejak dini soalnya, sampai besar jadi gak tau batasan mana hak nya mana hak orang lain.

    ReplyDelete
  9. Setujuuu maak. Orang tua adalah teladan buat anak2. Maka kita juga harus mau mendengar keinginan anak, bisa jadi temen anak. Semoga bisa mendampingi anak2 menjadi anak yg soleh/ah dan menjadi teladan yang baik buat anak2.

    ReplyDelete
  10. Makasih mbak Uniek sharingnya..anakku masih kecil, jadi bener-bener harus hati-hati banget dalam berperilaku. Karena anak-anak itu kan mencontoh langsung dari orangtuanya. Semoga kita dimudahkan dalam membimbing anak anak kita, aamiin

    ReplyDelete
  11. Mbaaa maturnuwun sanget reminder nyaaa

    Jujur aku nih termasuk yg sering clueless manakala mendidik anak.

    Apalagi jaman sekarang, info parenting kan buanyaakk d socmed, malah bikin bingung.

    ReplyDelete
  12. Dalam mendidik anak memang terpenting adalah orangtua menjadi teladan ya mbak. Karena itu nanti yang akan dicontoh, mereka bercermin pada orangtuanya

    ReplyDelete
  13. Menetapkan batasan yang boleh diambil ini masih banyak yang abai. Seperti pinjam barang yang berkurang tapi abai minta ijin. Ini salah satu pesan untuk anak-anak yang harus terus diingatkan ya mba.

    ReplyDelete
  14. makasi ya mba Uniek buat tulisannya ini me-reminder lagi tentang pola asuh sesuai ajaran rasulullah dan al quran

    ReplyDelete
  15. Berpedoman pada quran dan hadis ya mba, dengan punya pegangan ini jd tahu arah

    ReplyDelete
  16. Menjadi orang tua tuh tanggung jawabnya gede banget ya. Karena kita harus mendidik dg prinsip agama kita.

    Dan ini PR banget buat saya yg baru jadi orang tua. Perlu banyak belajar dan memberikan contoh yg baik sesuai dg agama.

    ReplyDelete
  17. Kebanyakan anak itu ikut perilaku orang tua. Jadi kita tuh jangan hanya pintar ngasih nasihat, tapi kasih teladan secara nyata lewat perilaku. Yang penting sesuai kepercayaan yang kita anut ya

    ReplyDelete
  18. Membiasakan solat 5 waktu, puasa ramadhan atau puasa sunah lainnya....membiasakan anak mengetuk pintu kamar ortunya ketika pintu tertutup.

    ReplyDelete
  19. Panduan dan teladan mendidik anak secara Islami sudah jelas sekali. Reminder buat saya nih...apalagi hari gini ya, lebih banyak lagi tantangannya. Semangat para orangtua!

    ReplyDelete
  20. Parenting paling hebat adalah parenting yang berdasarkan Al Qur'an dan hadits ya mbak
    Sebagai orang tua kita jiga perlu menunjukkan keteladanan yang baik

    ReplyDelete
  21. mendidik anak menurut islam ini masya Allah dan semoga orang tua yang sedang memberikan nasihat-nasihat ini dan jadi introspeksi kepada mereka untuk bisa lebih baik dan baik lagi nantinya

    ReplyDelete
  22. Mendidik anak adalah kewajiban orangtua dan perintah agar tidak meninggalkan generasi yang lemah. Alhamdulillah, dapat insight mengenai pendidikan karakter dari artikel kak Uniek.

    Karena terkait ijin ini kemarin sempet viral juga di twitter bahwa ada anak yang dengan mudahnya makan makanan yang bukan miliknya. Yang jadi masalah adalah ia tidak ijin terlebih dahulu. Selain menggampangkan urusan, ternyata masalah ijin ini bisa menunjukkan karakter seseorang.

    Wah...

    ReplyDelete
  23. Yang paling berat dari prinsip ini adalah menjadi teladan buat anak-anak kita ya. Huhuhu kudu banyak belajar. Masih sebatas ngasih komando tanpa lihat ke diri sendiri dulu. Anak jadinya sering ngomong, mamah juga gitu. Aduuuuh, jleb deh.

    ReplyDelete
  24. Jadi teladan untuk anak itu enggak mudah. Keliru sedikit pasti jadu bahan diskusi. Saya pun benar benar struggle anak tiga dengan karakter berbeda. Semoga selamat semua sampai surga.

    ReplyDelete
  25. Aku seneng baca ilmu parenting begini, selain aku tambah ilmu jg siap2 nantinya kl berkesempatan jadi ibu. Semoga penerus kita menjadi anak soleh/solehah ya mba. Aamiinn

    ReplyDelete