Tuesday, March 22, 2016

Mengurangi Resiko Terkena Serangan Cuaca Panas



"Dek, mainnya sebentar aja yaaa...."

Begitu seringnya Ibu menyampaikan pesan itu kepada Adek, bagaikan rekaman kaset yang terus-menerus berputar meskipun playernya sudah langka saat ini ;)  Sehari saja tak ada pesan sakti itu, mungkin kondisi rumah bakalan sunyi senyap tanpa warna. Ya kan Dek?

Habis gimana yaaaa.... melihat badan Adek (termasuk wajah juga) yang kian menghitam berasa takut aja kalau dia terkena sunburn. Lha dulunya putih mengkilat loh, sekarang kok hitam legam begitu. Yah, meskipun melegamnya badan anak laki-laki tuh menandai proses petualangannya kian meningkat, tetap saja ada kekhawatiran tersendiri berkaitan dengan terik matahari.

Di kota tempat tinggal kami, serangan cuaca panas akibat terik matahari memang luar biasa. Beberapa waktu belakangan ini Semarang memang panasnya gila-gilaan. Panas dan gerah. Jadi meskipun sudah berada di dalam rumah seharian pun, hawa panasnya seakan terus membuntuti.


Makanya tak heran kan kalau akhirnya Ibu jadi parno saat Kakak dan Adek nggak berhenti-berhentinya main di luar rumah melulu bersama teman-temannya. Tinggal di hunian yang bukan bertipe perumahan (di kampung gitu maksudnya siiihhh) memang selalu meriah bila penghuninya memiliki anak-anak berusia sebaya. Enggak pagi, enggak siang, sore bahkan malam, mereka rajin banget main. Udah kayak orang kejar setoran aja mainnya.

Pernah dengarkah soal heatstroke? Itu loh, serangan cuaca panas yang bisa mengakibatkan berbagai efek negatif seperti pingsan, mimisan maupun kulit terbakar. Ngeri yaaa... Itulah kenapa suka was-was aja kalau anak-anak main tiada henti di bawah panggangan sinar matahari yang maksimal banget panasnya.

Gimana sih cara mengurangi resiko terkena serangan cuaca panas?

Solusinya cuma satu yang pasti : diem di rumah :))  Namun solusi ini hanya berlaku bagi orang dewasa yang aktivitasnya sebatas di dalam ruangan. Anak-anak mana bisa dibegituin. Padahal nih efek dari serangan cuaca panas ini sungguh luar biasa. Organ tubuh bisa mengalami kerusakan.

Berkeringat merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengatur suhu badan. Melalui proses penguapan ini panas tubuh akan berkurang. Saking banyaknya keringat yang dikeluarkan anak-anak saat bermain, bisa saja mereka mengalami dehidrasi bila tidak diimbangi dengan masuknya cairan baru ke dalam tubuh.

Apa saja sih gejala yang tampak pada orang yang terkena serangan panas ini?
  • Suhu badan yang teramat tinggi.
  • Kulit memerah, panas dan kering (tanpa keringat)
  • Denyut nadi berdetak kencang.
  • Kepala terasa sakit berdenyut-denyut, pusing, mual
  • Lidah membengkak dan kering
  • Mengalami rasa bingung yang cukup mengganggu.
  • Bila sudah terlalu parah serangannya, bisa-bisa penderita tidak sadarkan diri. (sumber : www.betterhealth.vic.gov.au )

Nggak mau dong tentunya bila anak-anakku sampai mengalami hal tersebut. Melarang mereka main tentu saja mengurangi kegembiraan mereka. Kakak dan Adek tetap boleh main bersama teman-teman, asalkan frekuensi berada di area yang terpapar panas dikurangi.


Cara Mengurangi Resiko Terkena Serangan Cuaca Panas


Entah kenapa ya anak-anak tetangga tuh pada hobi bermarkas di rumah kami. Ya pulang sekolah, selepas ngaji, bahkan setelah sholat Maghrib pun adaaaaa saja anak yang nyamperin Kakak dan Adek. Rentang usianya beraneka ragam, mulai dari yang masih usia 3 tahun hingga yang sudah duduk di kelas VI seperti Kakak. Teman Kakak akhirnya menjadi teman Adek, begitu juga sebaliknya :)

Rata-rata mereka main rumah-rumahan dan nebeng baca koleksi buku serta majalah milik Kakak. Mengajak mereka bermain di dalam rumah sementara waktu bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi resiko terkena serangan cuaca panas yang ekstrim di luar rumah.

Baju yang dikenakan pun berpengaruh juga loh terhadap kondisi tubuh. Pilih baju bermain yang menyerap keringat dari bahan katun maupun linen. Biasanya sih yang paling nyaman ya pakai kaos untuk atasannya. Sedangkan untuk bagian bawah usahakan memilih bahan celana ataupun rok yang tidak terlalu berat agar mengurangi resiko rasa gerah yang teramat sangat. 

Selain itu anak-anak juga harus tercukupi cairan tubuhnya. Persediaan aneka jenis minuman di rumah sudah menjadi barang wajib nih saat cuaca panas begini. Berada di dalam rumah berlama-lama kadang membosankan bagi mereka, hingga akhirnya berlari-lari di halaman rumah maupun di seputaran rumah tetangga mereka lakukan. Entah itu main lempar bola, kejar-kejaran ataupun permainan yang lain.

Selain minum banyak air putih, Kakak dan Adek suka banget nih dengan Morinaga Chil-Go! Masih ingat kan tulisan di blog ini yang berjudul Sehat, Pintar dan Cerianya Bocah On The Go! Pada postingan tersebut telah Ibu ceritakan bagaimana suka rianya Ibu, Kakak dan Adek bereksperimen dengan Morinaga Chil-Go!

Susu cair pertumbuhan produksi Kalbe Nutritional ini memiliki berbagai kandungan bermanfaat yang mampu memberikan perlindungan bagi Kakak dan Adek. Kolin dan Inotisol mendukung kinerja penyimpanan memori, berpikir, berbicara dan gerakan sadar. Juga terdapat Zinc yang membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Apalagi juga ada Vitamin A, C dan E yang melindungi sel tubuh agar berfungsi dengan baik.


Nggak susah memangnya meminta anak-anak untuk minum susu? Nggak eneg?

Nggak dong, Morinaga Chil-Go hadir dengan 3 varian rasa yang disuka oleh Kakak dan Adek. Vanila, stroberi dan coklat, hmmmm.... tiga-tiganya enak banget menurut anak-anak.

"Ntar kalau pas panas-panasan berasa haus cepetan pulang ya Kak, Dek, minum dulu," begitu Ibu sering berpesan saat mengecek apa saja yang dilakukan Kakak dan Adek di rumah saat Ibu sedang di kantor. Berdasarkan laporan pandangan mata dari ART dan Uti (nenek) kedua bocah lincah ini setiap siang hobi banget main bersama teman-teman di luar rumah. Apa ya enggak pusing sih ya siang-siang gitu maiiiinn mulu *gerutuan Ibu yang kayak gak pernah jadi anak kecil ajah ;)

Kakak dan Adek sih nurut-nurut saja nasihat Ibu. Mereka bolak-balik melulu ke rumah untuk minum. Jadinya ya, nggak cuma air di dispenser saja yang cepat 'menguap', persediaan Morinaga Chil-Go! pun cepat sekali menipis.

Usut punya usut, ternyata ada yang begini niiiihhh....



Hellooooo.... ngapain tuuuhhh Morinaga Chil-Go! nya dibawa-bawa seperti itu?

Tunggu kisah Kakak dan Adek berikutnya ya ;)


3 comments:

  1. ach gak sabar pingin nungguin, Faiz dan Fira juga suka sekali susu Chil-Go. Slaam buat Kakak Vivi dan Kakak Faris ya, tante,

    ReplyDelete
  2. keren review nya bu, mau ah coba produknya

    ReplyDelete
  3. segar juga tuh, kayaknya jagoan saya perlu nyoba juga.

    ReplyDelete