Monday, October 7, 2019

Belajar Matematika dengan Santai

Adakah di antara putra-putri dari Moms & Dads gemar dengan matematika?

Ibu BocahRenyah pengin juga sih sebenarnya Kakak dan Adek jatuh cinta dengan matematika. Sejak kecil udah diajak bermain dengan hitungan yang ringan agar menggemari pelajaran yang satu ini. Namun sepertinya kenyataan menunjukkan hal yang berlawanan dengan harapan. 


Kakak dan Adek sama-sama menunjukkan kecenderungan tidak menyukai matematika. Kakak menyukai aktivitas membaca sejak dini. Dia lebih memilih bergelut dengan kalimat daripada dengan angka.

Hal yang sama terjadi pada Adek, yang mengaku sering pusing kalau harus belajar matematika. Ada saja alasan setiap kali diajak belajar matematika.

Ada beberapa hal yang menyebabkan anak tidak suka pada matematika, antara lain ini:
  1. Penyajian pelajaran matematika yang tidak menarik. Diakui ataupun tidak, metode pembelajaran matematika di sekolah tampaknya kurang menarik. Anak jadi tegang dan justru tidak bisa menangkap inti pembelajaran matematika. Sebenarnya matematika itu kan berkaitan dengan logika, hanya saja mengajarkannya kepada anak-anak harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
  2. Gurunya galak dan bahasanya sukar dimengerti oleh anak. Tanpa bermaksud menyalahkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, ada anak yang merasa takut belajar matematika gara-gara takut dimarahi. Perkataan "masak tiga kali tujuh aja nggak tau" dan sejenisnya ini amat mematahkan semangat belajar.
  3. Fobia pada matematika gara-gara orangtua bilang kalau matematika itu sulit. Hal ini biasanya berkaitan dengan masa lalu sang orangtua yang merasa jaman dia sekolah dulu memang susah sekali mendapatkan nilai seratus untuk pelajaran matematika.

Ternyata penyebab anak tidak suka pada matematika tuh ada andil dari orangtuanya juga ya. Hiks... Ibu jadi merasa bersalah. Mungkin selama ini terlalu memaksakan Kakak dan Adek pintar matematika ya. Pintar, bukan menyukai. Duh, salah besar nih kayaknya apa yang Ibu lakukan.

Menyadari kesalahan awal tersebut, akhirnya Ibu memahami bahwa untuk belajar matematika yang menyenangkan itu harus dilakukan dengan santai. Moms & Dads bisa terapkan beberapa tips berikut ini : 


Belajar Matematika melalui Permainan


Secara tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari, apa yang kita lakukan mengandung logika matematika. Saat anak main rubik ataupun menata puzzle, logikanya diarahkan untuk menajamkan pemahaman tentang probabilitas terselesaikannya teka-teki yang dihadapinya. 

Bagi Ibu, menyelesaikan rangkaian rubik maupun lego amat melelahkan. Namun bagi Adek, hal itu sangat menyenangkan. Dia bisa tenggelam dalam dunianya lama sekali ketika bermain rubik, lego dan origami.  Aneka permainan ini bagus sekali untuk mengasah logika matematika.


Belajar Matematika dengan Nyanyian


Moms & Dads tentu familiar kan dengan lagu anak-anak Balonku. Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya. Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Bahkan ada becandaan yang selalu bilang untuk tidak beli balon berwarna hijau karena akan segera meletus nantinya. 😁

Penyebutan angka dan warna ini mengajarkan kepada anak-anak usia batita untuk mulai mengenal deretan angka maupun jenis-jenis warna yang ada di sekitarnya. Orangtua sedapat mungkin aktif mendampingi anak usia dini begini, karena jika hanya dipegangi gadget saja, si anak akan intens melihat tontonannya, namun kurang mendapatkan pemahaman atas apa yang ditontonnya. Anak hanya akan tau bahwa dia gembira melihat video di youtube tanpa mengerti saat itu apa yang harus dipelajarinya. 


Belajar Matematika Sesuai Kemampuan Anak


Terkadang orangtua membanding-bandingkan kemampuan matematika anak dengan temannya. Masak si A udah bisa perkalian bilangan 7 kok kamu baru bisa perkalian 3? 

Hal ini tentu menyakiti hati si anak ya. Dia sudah merasa belajar yang rajin tapi kok masih dibanding-bandingkan dengan temannya. 

Inti dari belajar matematika itu bukan pada kecepatan mengerjakan soal. Anak lebih diarahkan pada pemahaman logika matematika agar nantinya bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.



Sediakan Cemilan Ketika Anak Lelah Belajar


Nonton film kegemaran bisa dilakukan berjam-jam oleh seorang anak, namun tidak begitu halnya dengan belajar matematika. Pada batas tertentu, ketika si anak sudah mulai kelihatan lelah, sebaiknya ajak anak untuk beristirahat.

Agar konsentrasinya tidak lari ke hal yang lain, sebaiknya Moms & Dads tidak memberikan gadget dulu untuk hiburan. Konsentrasi anak akan buyar ketika hal ini kita lakukan.

Biarkan anak beristirahat dengan tetap ditemani orangtua. Ajak mengobrol dan bersantai, kalau perlu siapkan cemilan kesukaan anak-anak.

Hal inilah yang kulakukan pada Adek ketika dia mulai kelihatan kehilangan kesabaran gara-gara tak kunjung berhasil menyelesaikan PR matematikanya. Sebenarnya sih Ibu juga udah mulai stres karena tidak bisa mengajari Adek hitungan matematikanya. πŸ˜πŸ˜‚

Ya sudah, santai dulu saja lah ya. Ntar pasti ada jalan untuk menyelesaikan PR tersebut. Cara-cara mengerjakan suatu soal matematika dengan mudah bisa digugling kok.


Kokola Biskuit Halal dan Aman


Ini dia andalan Ibu untuk menemani Adek belajar. Belajar matematika tuh emang ga bisa dipaksa ya. Harus pelan-pelan untuk mencapai tingkat pemahaman sesuai yang diharapkan.

Kalau udah ada tanda-tanda anak gelisah dan tidak tenang, kalau orangtuanya tetep keukeuh minta dia belajar, yang ada malah berantem seru ntar dengan si anak.

Mendingan dibikin santuy aja laaaahh... Ini loh ada biskuit yang halal dan aman dari Kokola untuk sekeluarga. Ada banyak varian dari Kokola ini ya, masing-masing bisa menjadi pilihan anggota keluarga.


Kokola Biskuit Halal dan Aman
Favorit Adek : Kukis Butter dan Malkist Olezz Strawberry

Adek senang sekali dengan Malkist Olezz. Biskuit cracker yang ada krim strawberry dengan rasa manis segar. Khusus untuk Malkist Olezz, bisa dicoba loh trik yang satu ini : masukkan ke dalam lemari es hingga dingin. Setelah dingin, rasa krim strawberry-nya akan terasa segar saat dikunyah. Adek suka sekali dengan Malkist Olezz dinginnya ini. Langsung lhep lheeepp habis banyak loh.


Kokola Biskuit Halal dan Aman
Kokola Biskuit Halal dan Aman : Kukis Butter, Malkist Olezz dan Crackers Garlic Bread


Selain yang Malkist Olezz, Adek juga senang yang varian Kukis Butter. Kukis dengan rasa gurih ini cocok menjadi cemilan seluruh anggota keluarga. Kalau Ibu sih seneng makan kukis ini sambil dicelupin teh atau kopi hangat. Enaaakkk...

Jika favorit Adek adalah Malkist Olezz dan Kukis Butter, maka idola Ibu adalah Crackers Garlic Bread. Meskipun ada taburan gula seperti malkist pada umumnya, rasa gurih ala garlic bread di resto itu tetap terasa banget.

Udah deehh... kalau nongkrong bareng sekeluarga sambil nyemil aneka biskuit Kokola yang halal dan aman ini, rasanya kayak nggak mau berhenti. Walhasil Adek jadi lupa juga melanjutkan PR matematikanya. πŸ˜πŸ˜‚


Kokola Biskuit Halal dan Aman
Yuukk sini maem Kokola bareng sama aku πŸ˜‰πŸ‘Œ

30 comments:

  1. Wah aku belum pernah beli snack ini. Ada yang rasa coklat nggak ya? Iya nih snack bisa bantu anak pas belajar biar nggak bosen

    ReplyDelete
  2. yeay belajar jadi nyenengin ya kalau cemilan gini nya lengkap
    mau cobain juga ah yang kukis butter itu enak banget sama teh hangat kebayang di aku

    ReplyDelete
  3. Ihh .. mau lah aku belajar matematika juga klo ditemenin sama camilan gituan, hhaa.

    ReplyDelete
  4. Belajar matematika memang sangat menakutkan dan susah.

    Kalau ada biskut kokola semua jadi enteng apalagi varian banyak

    ReplyDelete
  5. Waahhh, seruuu kalo belajar Math bisa dilakoni dgn shantuyyyy
    apalagi pakai reward biskuit yg endolitaaa tiada tara.
    Mauuukkk
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  6. Wah,anakku jg g tll suka matematika.tipsnya bs dicoba nih.sambil nyanyi balonku ada 5 n makan biskuit Kokola.

    ReplyDelete
  7. Matematika itu bukan pelajaran favoritku pas jaman masih sekolah. Dan selalu aku dapat nilai jeblok kalau pelajaran matematika. Dan sampai sekarang nggak begitu suka sama matematika.


    Wah, ada Kokola Malkist Olezz. Jadi pengen cobain juga tapi ada nggak sih Kokola Malksit Olezz yang rasa coklat? Soalnya aku nggak begitu suka strawberry.

    ReplyDelete
  8. Camilannya menggoda sekali.. kalau camilannya begini aku kayanya nggak jadi belajar deh.. tapi khusyuk makan wkwk. Btw, anak-anak suka banget yang Malkist Olezz... Maniiis katanya. Kalau aku suka yang garlic bread..

    ReplyDelete
  9. Wah memang hebat si mbak, nulisnya. Hehehe. Memang betul sih, belajar harus menyenangkan

    ReplyDelete
  10. Garlic Bread nya itu yang bikin nagih. Etapi kok di kotaku belum ada ya?

    ReplyDelete
  11. Aku tuh paling nggak bisa tuh matematika, ahaha, apalagi dahulu metodenya nggak variatif kaya sekarang. Bersyukurya sekarang, para Ibu banyak asupan ilmu parenting, hehe

    ReplyDelete
  12. Pelajaran Matematika sering kali dianggap sulit. Belum apa-apa, orang dewasa udah bilang sulit, jadi ter-mindset, deh. Padahal, Matematika bisa juga jadi mudah dan belajarnya pun bisa jadi menyenangkan, ya.

    ReplyDelete
  13. aduh ketabok aku mba, selama ini aku ga santuy ajarin anak belajar matematika boro-boro kasih cemilan yang ada aku kasih omelan huhuhu >>segera kembali ke jalan lurus kalau gitu jangan sampai anakku benci matematika

    ReplyDelete
  14. Kemarin suami ngeshare pelajaran FPB dan KPK, aduh ga kuat buat belajar lagi. Untung anak masih 2 tahun. Tapi ga kebayang beberapa tahun ke depan kek gimana kalau lagi belajar :D

    ReplyDelete
  15. Kadang faktor guru galak jadi penyebab anak enggan belajar matematika karena gugup dan tidak percaya diri duluan. Padahal matematika akan asyik dan mudah dipahami jika diterapkan dengan cara belajar menyenangkan. Makin besar maka makin sulitlah anak kita untuk belajar matematika. Sepertinya harus ditemani Kokola kukis atau kraker atau biskuit biar anak kembali semangat.
    Saya pengen ngemil santai dengan kraker garlic bread, tetapi Palung pasti suka kraker lapis stoberi Kayaknya anak-anak lebihh suka makan kue yang bersalut krim. lapis stoberi.

    ReplyDelete
  16. Matematika sampai sekarang masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian anak ya mbak, termasuk anak saya. Dan setelah membaca penjelasan mbak Uniek rasanya saya tertampar, sudah tahu guru di sekolahnya kurang pandai menjelaskan namun saya tetap ogahan aja mengajari di rumah akhirnya kebawa sampai sekarang si anak tetap takut pada matematika hehehe..... emang butuh trik ya mbak untuk menciptakan kecintaan sang anak pada matematika, termasuk mengajaknya belajar dengan santai dan ditemani cemilan kesukaan....pasti sang anak perlahan akan mencintai matematika.

    ReplyDelete
  17. Waah toss dulu dong aq dan keluarga juga suka banget nyemil biskuit kokola ini..favoritnya ya Malkist Olezz..btw tips belajar matematikanya oke punya mbak tar bisa ku praktekin buat Kak Akmal.

    ReplyDelete
  18. anakku belum masuk ke fase belajar matematika, tapi kadang ngajarin anak ngaji suka bikin gregetan ya hehehe, ibune kurang sabar. btw, kayaknya enak ya camilannya, cari ah ke mini market

    ReplyDelete
  19. Kalau makin dipaksa, anak spaneng, malah nggak paham, ya, Mbak.
    Sebagai guru, ngajarin MTK itu PR banget untukku. Pokoke cari-cari cara gimana biar anak-anak belajarnya senang, nggak bosan apalagi spaneng.

    Camilannya, ehm, warnanya menggoda banget. Selainya tebel, pas nih untuk anakku yang suka cemal-cemil. Nanti kalau pulang, mampir ke minimarket dulu, senang pasti dia.

    ReplyDelete
  20. Mbak, anakku nih termasuk yang susah banget belajar matematika, anaknya udah nyerah duluan.. katanya aku ngga bisa hiks.. padahalnya ya banyak yang bilang belajar matematika itu menyenangkan.. duh tips tips dari mbak akan aku coba juga deh.. semoga anakku jadi suka belajar matermatika ya.. duh itu camilannya endess banget sih.. jadi pengen gigit

    ReplyDelete
  21. matematika itu memang susah - susah gampang ya mba...ada yang suka ada juga yang jeblok nilainya. Tapi kalau belajar sambal makan biscuit ini pasti seruuu

    ReplyDelete
  22. Dek..toss dulu..Bude juga gak suak matematika! Haha.. Tapi klo malkist olez strawberry sukaaa... mo nyobain didinginkan dulu ah...

    ReplyDelete
  23. Aslinya sih aku gak suka matematika, tapi ketika kelas 2 SMA, dapat guru yang asik menjelaskan soal dan jawabannya, tampak menarik dan mudah. TApi cuma Milzam aja yang mau diajakin belajar bareng, adiknya gak mau diajarin. Tapi Naufal kalo lagi belajar juga selalu bawa cemilan di mejanya

    ReplyDelete
  24. Nadia juga antipati banget sama matematika, persis kek emaknya. Padahal aku udah kasih trik biar lebih menarik belajarnya, carikan guru les tp ya gitu deh. Semoga mas Faris semangat belajar ya karena ditemani ibu dan malkist olezz

    ReplyDelete
  25. Pengen nyetok Kokola ah buat bocah, teman belajar ya biar makin semangat kayak Faris..

    ReplyDelete
  26. Mau dekkk, mau biskuitnya aduh enak-enak semua
    pelajaran sulit sekalipun jadi gampang ya akhirnya.
    Alhamdulillah

    ReplyDelete
  27. Snack yang pasti bakal gampang jadi favorit cemilan keluarga. Selain rasa yang enak, produknya yang warna-warni bikin ngemil jadi penuh warna ^^

    ReplyDelete
  28. Alde lebih suka matematika daripada kak Nai,keduanya suka malkizz oles hehe..enak katanya

    ReplyDelete
  29. Aku juga lemah banget itung-itungan wkwkwk
    jeblok terus matematikaku dek. Bagi bikuitnya, mauuu. Enak ya kokola banyak macamnya.

    ReplyDelete
  30. Paling suka yg strawberry. Manisnya pas buatku. Coba bs bikin aku tambah pinter mat ya...wahh...kumakan terus bakalan

    ReplyDelete